Apakah GERD Mengancam Keselamatan Jiwa?
- 28 Januari 2023 • 17:00:00
Cari tahu faktanya dalam artikel berikut ini.
Dulu, ada beberapa jenis gangguan kesehatan yang biasanya hanya muncul pada orang dewasa hingga lanjut usia. Namun seiring dengan berkembangnya zaman dan berubahnya gaya hidup masyarakat, kini segala bentuk gangguan kesehatan tidak lagi mengenal usia. Mau usia tua ataupun muda, semuanya memiliki risiko yang sama untuk mengidap penyakit tertentu. Salah satunya adalah GERD.
GERD adalah jenis gangguan kesehatan pada saluran cerna, yang disebabkan oleh refluks atau naiknya isi lambung ke kerongkongan. Kondisi ini bisa terjadi karena katup atau sfingter pada esofagus bagian bawah tidak mampu menutup dengan baik. Ciri-ciri yang ditimbulkan dari gangguan ini adalah muncul sensasi nyeri dan rasa terbakar (heartburn) pada dada serta pahit pada mulut si penderita.
APA SAJA PEMICU GERD?
Menurut Dokter Spesialis Gastroenterologi FKUI RSCM Prof. Dr. dokter Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko terjadinya GERD. Mulai dari obesitas, hernia hiatal, kehamilan, pengosongan lambung yang terlambat, serta skleroderma.
Selain itu, GERD juga bisa kambuh karena dipicu oleh beberapa aktivitas yang tidak sehat. Misalnya merokok, mengonsumsi makanan dalam porsi besar, makan malam terlalu larut, mengonsumsi makanan berlemak atau gorengan, makan dan minum yang mengandung kafein, serta mengonsumsi obat tertentu seperti aspirin.
Parahnya lagi, jika penyakit ini terus-menerus diabaikan dan tidak diobati dengan benar, dapat menyebabkan iritasi dan peradangan pada dinding dalam kerongkongan (esofagus). Efeknya bisa menyebabkan luka kronis di saluran cerna, penyempitan kerongkongan bawah, kanker esofagus, bahkan kematian.
BAGAIMANA CARA MENDIAGNOSA PENYAKIT GERD?
Mula-mula, perlu adanya pemeriksaan anamnesis terkait gejala dan riwayat penyakit pasien. Selanjutnya, pemeriksaan endoskopi perlu dilakukan untuk mendeteksi apakah ada luka pada dinding esofagus bagian bawah, penyempitan, lesi pra kanker atau kanker, dan adanya hiatal hernia.
Setelah itu, jika hasil pemeriksaan memperlihatkan ada kejanggalan, maka selanjutnya kamu akan menghadapi pemeriksaan lebih lanjut. Seperti pH metri impedans dan manometri serta radiologi sesuai indikasi. Lewat beberapa pemeriksaan tersebut, barulah dokter dapat menyimpulkan apakah pasien tersebut mengidapd GERD atau tidak.
APAKAH GERD BISA DIOBATI?
Menurut dokter Ari, untuk meredakan gejala GERD biasanya dokter memberi pilihan obat seperti antasida. Obat ini berfungsi untuk menetralkan asam lambung dan menekan produksi asam lambung. Namun jika GERD tidak dapat dikendalikan dengan obat-obatan, maka dokter akan merekomendasikan untuk melakukan pembedahan.
CARA MENURUNKAN RISIKO TERKENA ATAU MEMINIMALKAN FREKUENSI KAMBUH
Jika ingin sembuh, pastikan untuk memiliki pola hidup sehat seperti berhenti merokok, tidak langsung berbaring setelah makan, makan dengan perlahan, tidak menggunakan pakaian yang terlalu ketat pada area pinggang, serta mengatur pola makan dan berolahraga sekitar 20 menit per hari agar berat badan juga ideal.
(Foto: freepik.com/jcomp)
- Suka
- Bagikan
- Lapor
- Memuat artikel lainnya...