Apa Itu Morning Depression? Cari Tahu Penyebab dan Cara Atasinya

Pernah ngerasa mood buruk ketika bangun di pagi hari? Mungkin kamu mengalami morning depression.

Perasaan yang uring-uringan atau kondisi perasaan yang nggak enak ketika bangun tidur di pagi hari, mungkin sebagian dari kamu pernah mengalaminya.

Dalam kesehatan mental, kondisi ini sering kali disebut dengan morning depression.

Lalu, apa sih yang dimaksud dengan morning depression? Cari tahu bareng-bareng yuk ENtizen.

MENGENAL MORNING DEPRESSION

Melansir dari Healthline, morning depression adalah kondisi yang dialami oleh seseorang dengan gangguan depresi berat.

Meskipun dalam salah satu website kesehatan yaknk WebMD, morning depression bukanlah sebuah diagnosis resmi atas gangguan kesehatan mental. Tapi, kondisi ini sering dikaitkan dengan gejala depresi

Nah, mengapa dinamakan morning depression? Sebab gejala ini akan terjadi di pagi hari saja.

Bahkan di siang atau malam hari, gejalanya nggak bakal terlihat.

Adapun gejala yang kerap kali dirasakan ketika mengalami morning depression adalah terdapat perasaan sedih yang terlalu ekstrim.

Selain itu, kamu juga akan mengalami rasa cemas, kehabisan energi padahal baru saja tidur atau sulit merasa bangun.

Tapi, kamu juga perlu tahu bahwa kondisi ini juga bisa terjadi dan bisa disebabkan tanpa adanya kaitan dengan kondisi medis.

PENYEBAB TERJADINYA MORNING DEPRESSION

Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan terjadinya kondisi ini. Salah satu faktornya adalah kurang istirahat.

Apabila kamu mengalami masa kurang tidur atau kelelahan, hal ini bisa membuat kamu merasakan mood yang tidak menentu ketika bangun tidur.

Selain itu, hal ini juga bisa terjadi karena adanya respon dari hormon.

Ketika tubuh memproduksi terlalu banyak hormon kortisol, hal ini bisa menyebabkan terjadinya stres dan depresi.

Nah, apabila kondisi ini terjadi secara terusm-menerus dan mulai membuat kamu merasa tidak nyaman, nggak ada salahnya buat segera mencari pengobatan dan pergi ke terapi.

Sebab, bukan hanya penyakit fisik saja yang perlu diobati. Kondisi mental kamu pun juga perlu diperhatikan.

(Foto: freepik.com/8photos)