Serial Netflix ‘Queen Cleopatra’ Tuai Kecaman dari Warga Mesir

Kecaman ini muncul karena sosok yang memerankan Ratu Cleopatra adalah aktris kulit hitam.

Woke culture yang dilakukan oleh Hollywood, seringkali menuai decak sinis dari masyarakat. Banyak yang menilai kalau woke culture membuat Hollywood seperti trying so hard to be fit in with an issue yang lagi panas di dunia. Salah satunya soal isu rasisme yang menderu masyarakat kulit hitam.

Masih lekat dalam ingatan kita betapa kecewanya masyarakat ketika Disney, menunjuk aktris kulit hitam Halle Bailey sebagai Ariel di film The Little Mermaid live action. Karena, memori yang dimiliki masyarakat tentang Ariel adalah sosok kulit putih berambut merah.

Sehingga penunjukkan Bailey dianggap telah mengacak-acak memori mereka tentang sosok Ariel saat mereka kecil. Ternyata, hal ini kembali terulang lewat serial dokumenter Netflix yakni Queen Cleopatra.

Sebagai salah satu sosok paling terkenal dalam sejarah, Ratu Cleopatra adalah sosok perempuan cantik dari Mesir, yang merupakan keturunan Yunani Makedonia. Alias keturunan Mesir dan Arab.

DNA Ratu Cleopatra bahkan sudah dibuktikan di beberapa penelitian dan benar, bahwa sang ratu tidak berkulit hitam. Sedangkan yang digambarkan oleh Netflix adalah kulit hitam. Protes warga Mesir terkait serial ini dimulai oleh dua orang bernama Maha Shehata dan Aikk Yasser.

Kedua orang ini memulai petisi di situs online dan dalam waktu dua hari sudah ditanda tangani oleh kurang lebih 62 ribu orang. Petisi ini berisi penolakan agar serial tersebut dibatalkan. Penolakan ini menyebut bahwa Netflix telah memalsukan sejarah dunia.

Meski begitu, hingga berita ini diturunkan belum ada kejelasan dari Netflix soal apakah serial dokumenter ini jadi tayang atau tidak. Tapi lewat trailer yang dirilis, serial dokumenter ini akan dirilis pada 10 Mei 2023 mendatang.

(Foto: imdb.com)