• Memeriksa...
  • Sisi Gelap Finlandia, Negara yang Katanya Paling Bahagia di Dunia

        Sisi Gelap Finlandia, Negara yang Katanya Paling Bahagia di Dunia

        Jadi rasa bahagia warganya real apa enggak nih?

        ENtizen tahu enggak sih? Kalau baru-baru ini Indonesia kembali dinobatkan sebagai negara teramah di dunia untuk keenam kalinya. Penghargaan ini bahkan didapat oleh Indonesia secara berturut-turut.

        Bangga banget ya! Meskipun kita tahu juga kalau di balik keramahan orang Indonesia yang positif, masih ada banyak sisi gelap Indonesia yang mungkin dunia enggak tahu.

        Bahkan di balik keramahan itu sendiri bisa jadi ada banyak banget nilai tersirat. Lo semua pasti pernah kan merasakan ketidaknyamanan karena keramahan seseorang?

        Nah sisi gelap semacam ini enggak cuma dialami sama kita sebagai orang Indonesia. Tapi juga negara-negara lain terutama yang menyandang predikat tertentu.

        Contohnya Finlandia nih. Melansir dari cnn.com, Finlandia tahun ini dinobatkan sebagai negara paling bahagia di dunia.

        Gelar ini berhasil mereka pertahankan selama enam tahun berturut-turut. Sama kaya Indonesia ya!

        Ada beberapa alasan yang membuat penduduk Finlandia merasa bahagia. Mulai dari penghasilan setiap warga yang bekerja enggak timpang antara yang satu dengan yang lain.

        Sehingga, di sana hampir enggak ada kesenjangan sosial. Karena pendapatan setiap warganya hampir rata, maka tingkat kriminal di sana juga rendah banget. Semua orang bisa hidup berkecukupan.

        Termasuk angka korupsi juga hampir enggak ada di sana. Selain itu, negara ini juga punya ekosistem yang baik. Makanya enggak heran kalau udara di Finlandia itu bersih.

        Bahkan Finlandia juga masuk ke dalam jajaran negara dengan kondisi udara terbersih di dunia. Udara yang bersih tentu didapat karena di negara ini jumlah kendaraan bermotornya enggak banyak dan mayoritas menggunakan listrik.

        Masyarakat di sana juga banyak yang naik transportasi umum. Kaya subway, bus, tramp, yang semua basisnya juga listrik. Bayangin deh.

        Bangun pagi keluar rumah menghirup udara segar, naik transportasi umum berbasis listrik yang sudah pasti enggak berisik, bekerja dengan upah yang layak, di luar rumah juga aman, terus begitu setiap hari.

        Nikmat mana yang kau dustakan! Tapi sayangnya, semua kenyamanan ini enggak bikin Finlandia terhindar dari sisi gelap. Karena nyatanya negara dengan jumlah penduduk sebanyak 5,5 juta ini tetap punya sisi gelap yang cukup mengejutkan.

        (BACA JUGA: Warga +62 Banyak yang Jadi Warga Negara Singapura, Apa Trigger-nya?)

        GyfJgzvX9-LMyAgdqI_wdNeR13Wt8Li-HaVwX3j5xP0 (1).jpg

        Here's the details:

        KEJAHATANNYA SEDIKIT TAPI PARAH

        Seperti yang sudah disebutkan di atas bahwa tingkat kejahatan di Finlandia itu rendah. Tapi bukan berarti enggak ada. Melansir dari news24.com, tingkat kejahatan di Finlandia bahkan lebih parah dibanding negara tetangganya seperti Swedia, Norwegia dan Denmark.

        Mulai dari kekerasan fisik, kasus kekerasan dalam rumah tangga, sampai pembunuhan. Jumlah ini bahkan disebut termasuk yang tinggi di Eropa.

        WARGANYA RASIS

        Yes, warga Finlandia sebetulnya sama kaya mayoritas warga negara di benua Eropa lainnya. Di mana mereka mengalami xenofobia. Yakni rasa takut terhadap warga asing yang datang ke negaranya.

        Mereka menganggap orang-orang asing yang datang ke negaranya adalah ancaman. Ya sebetulnya enggak salah sih. Logikanya kan ketika tuan rumah kedatangan tamu enggak dikenal pasti ada rasa was-was atau enggak nyaman.

        Cuma terkadang xenofobia yang mereka alami berlebihan. Jadinya sering rasis. Enggak jarang warga asing dipandang sinis saat berada di tempat umum atau mendapat perlakuan yang jahat. Misalnya diusir dari negara mereka.

        KONSUMSI ALKOHOL YANG TINGGI

        Buat warga Eropa yang mengalami empat musim, sebetulnya wajar kalau tingkat konsumsi alkoholnya tinggi. Termasuk di Finlandia.

        Musim dingin di Finlandia berlangsung cukup lama dan mematikan. Sehingga banyak warganya yang berusaha menghangatkan tubuh dengan minum alkohol.

        Tapi karena hal ini, konsumsi alkohol berlebih di negara ini jadi suatu kebiasaan. Sedangkan orang yang terlalu banyak mengonsumsi alkohol biasanya suka bertindak sembarangan.

        Bayangkan kalau kita lagi jalan terus ketemu orang yang mabuk berat. Tindak kriminal yang mungkin ia lakukan juga akan tinggi. Seram ya.

        Strawberry_Finland_Helsinki_Accommodation_Hotel_friends_weekend_tourist_attraction_city_sightseeing_tram_tour_sparakoff_bar_beer.jpeg

        (Foto: icecycleaces.com)

        MENTAL HEALTH ISSUE

        Kaget enggak sih sama fakta yang satu ini? Masa sih negara paling bahagia di dunia masyarakatnya rentan terhadap gangguan mental?

        Ya sebetulnya enggak ada urusan sih. Karena gangguan mental itu kembali kepada individu masing-masing.

        Tapi fakta ini relate sama tingkat konsumsi alkohol yang tinggi. Jadi selama musim dingin yang panjang, banyak masyarakat di sana enggak bisa saling berinteraksi dengan orang sekitar.

        Kebanyakan dari mereka lebih suka mengurung diri di rumah untuk menjaga tubuh mereka tetap hangat. Apalagi saat musim dingin sinar Matahari hampir enggak ada sama sekali.

        Bayangin, sudah di rumah terus, sinar Matahari enggak ada. Sepanjang hari selama beberapa bulan kondisi langit gelap terus.

        Ditambah, banyak warga Finlandia yang tinggal di pedesaan, rumahnya itu jauh-jauh. Jadi kalau lagi musim dingin mereka terisolasi.

        Fenomena ini biasa disebut sebagai seasonal affective disorder atau gangguan mental yang terjadi karena perubahan musim.

        Makanya enggak heran kalau di masa-masa ini, biasanya kasus bunuh diri meningkat di Finlandia.

        JALUR ORANG DALAM

        Ternyata di mana-mana hal ini akan selalu ada ya ENtizen. Jadi di Finlandia itu katanya, agak susah buat cari kerja. Terutama buat mereka yang enggak punya koneksi alias orang dalam.

        Soalnya, hampir semua orang di Finlandia yang berhasil bekerja di perusahaan bonafit, pasti karena mereka punya koneksi yang juga bekerja di perusahaan tersebut.

        Enggak terkecuali dalam dunia politik. Jadi meskipun tingkat korupsinya rendah, tapi nepotismenya tinggi.

        (Foto: unsplash.com/tapio haaja)

        • Suka
        • Bagikan
          • Lapor
        • Memuat artikel lainnya...