• Memeriksa...
  • Les Senyum, Jadi Kegiatan yang Populer di Kalangan Gen Z Jepang

        Les Senyum, Jadi Kegiatan yang Populer di Kalangan Gen Z Jepang

        Les senyum? Buat apa ya? Cek penjelasannya di sini, yuk!

        ENtizen, pernah nggak sih kepikiran buat ikut les tapi bukan pelajaran sekolah. Melainkan les attitude yakni senyum.

        Hal ini ternyata cukup diminati oleh banyak murid dari kalangan Gen Z yang tinggal di Jepang.

        Melansir dari businessinsider.com, alasan para murid ini mengambil kelas tambahan untuk belajar senyum, adalah karena mereka konon lupa cara tersenyum karena pandemi.

        Selama tiga tahun pandemi, kita semua selalu memakai masker setiap hari. Karena wajah sering tertutup, para murid Gen Z di Jepang konon banyak yang tidak lagi terbiasa untuk tersenyum.

        Banyak dari mereka yang mengaku kalau otot-otot di wajahnya kaku terutama saat tersenyum. Salah satunya adalah Himawari Yoshida, seorang mahasiswa berusia 20 tahun yang turut mengikuti kelas les senyum.

        Kelas senyum ini dikepalai oleh Keiko Kawano. Seorang mantan penyiar radio yang kini membuka sebuah perusahaan bernama Smile Company.

        "Otot wajah kaku ini sebetulnya adalah hal yang wajar. Karena selama pandemi kita semua memakai masker. Selama pakai masker otot-otot di pipi jarang bergerak. Itulah kenapa makanya, banyak orang sekarang sulit tersenyum.

        Terutama para Gen Z yang tidak pernah bertemu orang secara langsung. Lebih sering tatap muka secara daring. Termasuk sekolah," tuturnya.

        647d839440bf000019fa2984.webp

        (Foto: businessinsider.com)

        Kawano sendiri awalnya mengajar senyum untuk melatih banyak karyawan dari perusahaan-perusahaan besar yang sering bertemu klien. Termasuk IBM Japan.

        Cara latihannya juga unik. Pertama Kawano meminta para murid untuk tersenyum sebisanya. Setelah itu, ia akan melatih para murid untuk membentuk sebuah simpul di wajahnya yang ia beri nama "Hollywood Smile".

        "Saya tahu bahwa otot-otot di wajah tidak akan lentur secara tiba-tiba. Tapi harus dilatih setiap hari. Termasuk pemanasan seperti olahraga wajah, sampai mereka bisa membentuk sebuah simpul senyum yang cantik," katanya.

        Harga untuk ikut les ini sendiri bisa dibilang tidak murah. Yakni sekitar JPY 7.700 atau sekitar USD 55 atau kalau dalam kurs Indonesia sebesar IDR 819 ribu.

        Pun Kawano juga membuka kesempatan untuk masyarakat yang mau jadi pelatih senyum di perusahaannya.

        Biaya training-nya sekitar JPY 80.000 atau sekitar IDR 8,5 juta. Kamu lebih tertarik yang mana nih? Ikut lesnya atau jadi coach-nya?

        Btw di antara kalian ada nggak sih yang lupa senyum karena selalu pakai masker?

        647d98a340bf000019fa2a08.webp

        (Foto: businessinsider.com)

        (Foto: freepik.com/cookie_studio)

        • Suka
        • Bagikan
          • Lapor
        • Memuat artikel lainnya...